Dari Romo
Sakramen Pengakuan Dosa dan Sakramen Ekaristi adalah dua hal utama yang perlu diperhatikan oleh seorang Imam untuk menuju kekudusan secara internal.
“..dalam tulisan ini saya akan fokus pada masalah sejauh mana peran seorang Imam Katolik di tengah situasi sosial politik yang tengah berubah cepat saat ini.”
“Ada banyak cerita bermakna dalam masa kegelapan itu, dan karena itu saya semakin yakin bahwa kasih Tuhan itu justru nampak nyata dalam kegelapan yang memantik solidaritas kemanusiaan kita bersama.”
Dengan pengalaman pertobatan pribadi dan pengampunan dosa, mereka menerima anugerah baru: mengenal kehidupan baru Yesus dalam kepenuhan keabadian Bapa.
Kita adalah manusia rapuh, tapi kita adalah anak-anak Allah yang mempunyai kemampuan mencintai sama seperti Yesus mencintai.
Mengenal Santo Tomas More yang merupakan Santo Pelindung bagi para ahli hukum, saya pun berpikir bahwa masih ada harapan untuk seorang lawyer seperti saya untuk masuk surga.
Bahwa Yesus adalah seorang sahabat saya yang setia dan Dia terus setia kepada saya meskipun saya pernah cukup lama meninggalkan Dia.
Doa kesembuhan kita lambungkan bersama. Allah akan selalu menjaga dan melindungi anak yang dikasihi dengan rencana terbaikNya.
Saya bisa melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup saya dan saya tidak melihat alasan lain untuk memuji, menghormati dan mengabdi kepada Yesus dengan menjadi seorang Imam.
Daripada memberi label atau cap kepada seseorang berdasarkan asal-usulnya, akan lebih baik kalau kita melihat relasi orang tersebut dengan Kristus.
"Tidak ada Imam yang perlu takut bahwa dalam melakukan devosi kepada Bunda Maria, dia akan mengabaikan Putranya. Pertama-tama, Bunda Maria tidak pernah menyimpan apa pun untuk Dirinya sendiri, semua yang kita berikan kepada Bunda Maria segera diberikan kepada Putranya. Dia adalah perantara (mediatrix) yang sempurna. Dia hanya campur tangan untuk menyatukan kita lebih dekat – dan Bunda Maria hanya menerima untuk memberi lebih sempurna "
Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. (Yoh. 15:9-10).
Pertanyaanku kepada Tuhan “ Mengapa aku harus mengalami sakit tertular COVID-19?”
Menciptakan Suatu Cara yang Berguna untuk Berjalan Bersama dan Bertahan dalam Masa Pandemi sekarang.
Aksi Solidaritas Komunitas Seminari Tinggi Santo Paulus Yogyakarta di Masa Pandemi
Yesus, ampunilah aku yang kurang mencintai. Tambahkan cintaMu setiap saat…Amin