Rabu Abu (17 February 2021)

Rabu Abu tahun ini jatuh pada tanggal 17 February.
Rabu Abu adalah hari pertama Masa Prapaska, yang menandai bahwa kita memasuki masa tobat 40 hari sebelum Paska. Angka “40″ selalu mempunyai makna rohani sebagai lamanya persiapan. Misalnya, Musa berpuasa 40 hari lamanya sebelum menerima Sepuluh Perintah Allah (lih. Kel 34:28), demikian pula Nabi Elia (lih. 1 raj 19:8). Tuhan Yesus sendiri juga berpuasa selama 40 hari 40 malam di padang gurun sebelum memulai pewartaan-Nya (lih. Mat 4:2).

Ash Wednesday.jpg

Mengapa hari Rabu?
Gereja Katolik menetapkan puasa ini selama 6 hari dalam seminggu (hari Minggu tidak dihitung, karena hari Minggu dianggap sebagai peringatan Kebangkitan Yesus), maka masa Puasa berlangsung selama 6 minggu ditambah 4 hari, sehingga genap 40 hari. Dengan demikian, hari pertama puasa jatuh pada hari Rabu. (Paskah terjadi hari Minggu, dikurangi 36 hari (6 minggu), lalu dikurangi lagi 4 hari, dihitung mundur, jatuh pada hari Rabu).

Jadi penentuan awal masa Prapaska pada hari Rabu disebabkan karena penghitungan 40 hari sebelum hari Minggu Paska, tanpa menghitung hari Minggu.

Mengapa Rabu “Abu”?
Abu adalah tanda pertobatan. Kitab Suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan, misalnya pada pertobatan Niniwe (lih. Yun 3:6). Di atas semua itu, kita diingatkan bahwa kita ini diciptakan dari debu tanah (Lih. Kej 2:7), dan suatu saat nanti kita akan mati dan kembali menjadi debu. Olah karena itu, pada saat menerima abu di gereja, kita mendengar ucapan dari Romo, “Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil” atau, “Kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu” (you are dust, and to dust you shall return).”

Mengapa kita berpantang dan berpuasa?
1.
Tanda pertobatan
2. Silih atas dosa
3. Turut ambil bagian dalam sengsara Yesus Kristus
4. Berdoa bagi perdamaian dunia


Kapan harus puasa dan pantang?
Puasa wajib dilakukan saat Rabu Abu dan Jumat Agung.
Sedangkan pantang juga dilakukan saat Rabu Abu, Jumat Agung.
Kemudian, setiap hari Jumat selama masa Prapaskah hingga Jumat Agung.


Siapa yang harus berpantang dan berpuasa? 
Wajib puasa dilakukan oleh orang Katolik yang berusia 17 tahun sampai 60 tahun. Selanjutnya, wajib pantang dilakukan seorang Katolik yang sudah berusia 14 tahun ke atas.

Adapun cara pantang puasa Katolik sebagai berikut:
- Makan kenyang hanya 1 kali. Artinya dari tiga kali makan (makan pagi, makan siang, makan malam) pilih satu kali untuk makan kenyang. Ketika waktu makan lainnya, hendaklah mengurangi porsi makan.
- Bedakan makan kenyang dengan makan sekenyang-kenyangnya. Satu kali makan kenyang bukan berarti kamu bisa ngemil atau makan asal tidak kenyang.
- Aturan pantang dalam Katolik adalah menghindari konsumsi daging dan ikan.
- Umat Katolik juga dianjurkan melakukan pantang dari segala yang disenangi, misalnya pantang main handphone, pantang jajan, pantang ngopi dan lainnya.

Mari kita memasuki Masa Prapaska dengan hati yang selalu tertuju pada keabadian hidup bersama Tuhan. Amin.

—- Sebagian tulisan disunting dari https://www.katolisitas.org/—

Previous
Previous

Berpuasa dalam kata-kata Paus Fransiskus

Next
Next

Februari 14 & 1 Korintus 13