Hari Santo Yoseph (19 Maret)
Paus Francis: "Saya sangat mengasihi Santo Yoseph karena dia adalah seorang yang kuat dan pendiam"
Di tahun 2013, pada Hari Raya Santo Yoseph, Paus Fransiskus mempersembahkan misa dalam peresmian pengangkatannya sebagai seorang penerus tahta kepausan. Dia secara khusus memilih 19 Maret karena pada pribadi Santo Yoseph dia selalu melihat kekuatan dan kebijaksanaan Tuhan.
Paus Fransiskus dalam kata-katanya sendiri tentang Santo Yoseph:
19 Maret 2013: Homili saat Misa peresmian pengangkatannya sebagai penerus tahta kepausan:
Yoseph adalah "pelindung" karena dia mampu mendengarkan suara Tuhan dan dibimbing oleh kehendak Tuhan; dan karena alasan ini dia menjadi lebih peka terhadap orang-orang yang dipercayakan kepadanya untuk dijaga. Dia dapat melihat berbagai hal secara realistis, dia berhubungan dengan lingkungannya, dia sungguh dapat membuat keputusan yang benar-benar bijak. Dalam dirinya, teman-teman terkasih, kita belajar bagaimana menanggapi panggilan Tuhan, dengan suka hati dan rela.
Di sini saya ingin menambahkan satu hal lagi: sikap peduli dan melindungi, semua itu menuntut kebaikan, dan membutuhkan kelembutan tertentu. Dalam Injil, Santo Yoseph tampil sebagai orang yang kuat dan berani, seorang pekerja, namun di dalam hatinya kita juga melihat kelembutan yang besar, yang hendaklah tidak diartikan sebagai kelemahan tetapi lebih sebagai tanda kekuatan roh dan kapasitas untuk perhatian, untuk kasih sayang, untuk keterbukaan yang tulus kepada orang lain, untuk cinta kasih. Kita tidak boleh takut akan kebaikan, akan kelembutan !
16 Januari 2015: Ceramah kepada keluarga-keluarga di Manila
Saya memiliki kasih yang besar untuk Santo Yoseph, karena dia adalah seorang yang pendiam dan kuat. Di meja saya, saya memiliki gambar Santo Yoseph yang sedang tidur. Bahkan ketika dia sedang tertidur, dia menjaga Gereja! Iya! Kita tahu dia bisa melakukan itu. Jadi ketika saya memiliki masalah, kesulitan, saya menulis catatan kecil dan meletakkannya di bawah Santo Yoseph, sehingga dia dapat memimpikannya! Dengan kata lain saya hendak mengatakan padanya: berdoalah untuk masalah ini!
Selanjutnya, bangkit bersama Yesus dan Maria. Saat-saat istirahat yang amat berharga itu, saat beristirahat bersama Tuhan dalam doa, adalah saat-saat yang mungkin membuat kita selalu ingin berlama-lama. Tetapi seperti Santo Yoseph, begitu kita mendengar suara Tuhan, kita harus bangkit dari tidur kita; kita harus bangun dan bertindak (lih. Rom 13:11). Dalam keluarga kita, kita harus bangun dan bertindak! Iman tidak menyingkirkan kita dari dunia, tetapi menarik kita lebih dalam lagi ke dalamnya.
Sebagaimana karunia Keluarga Kudus dipercayakan kepada Santo Yoseph, demikian pula karunia keluarga dan posisinya dalam rencana Tuhan dipercayakan kepada kita. Seperti Santo Yoseph. Karunia Keluarga Kudus dipercayakan kepada Santo Yoseph agar dia bisa merawatnya. Masing-masing dari anda, kita masing-masing - karena saya juga bagian dari sebuah keluarga - ditugasi untuk mengurus rencana Tuhan. Malaikat Tuhan mengungkapkan kepada Yoseph bahaya yang mengancam Yesus dan Maria, memaksa mereka untuk melarikan diri ke Mesir dan kemudian menetap di Nazareth. Begitu juga, di zaman kita, Tuhan memanggil kita untuk mengenali bahaya yang mengancam keluarga kita sendiri dan untuk melindungi keluarga kita dari bahaya.
20 Maret 2017: Homili pagi, Casa Santa Marta
“Hari ini saya ingin meminta agar Santo Yoseph memberi kita semua kemampuan untuk bermimpi karena ketika kita memimpikan hal-hal yang hebat, hal-hal yang baik, kita semakin dekat dengan mimpi Tuhan, apa yang Tuhan impikan tentang kita. Semoga dia memberikan kepada mereka yang masih muda - karena dia sendiri masih muda - kemampuan untuk bermimpi, mengambil risiko dan untuk mengambil tugas-tugas sulit yang mereka lihat dalam mimpi mereka. Dan semoga dia memberikan segala nilai kesetiaan yang umumnya matang dalam perilaku lurus, karena dia adil, yang tumbuh dalam keheningan — dalam tidak banyak kata - dan tumbuh dalam kelembutan yang mampu menjaga kelemahan dirinya sendiri dan kelemahan orang lain.
Artikel diterjemahkan dari vaticannews.va: Pope Francis: “I love St Joseph …. ”