Mengapa Kuatir tentang Hari Kemarin dan Risau tentang Hari Esok?
Ditulis oleh Hanafi Daud
Orang seringkali gelisah sampai tidak bisa tidur karena memikirkan apa yang akan terjadi hari esok. Orang juga sering gelisah dan tidak bisa tidur karena memikirkan apa yang telah terjadi kemarin.
Pikiran menimbulkan emosi. Ada dua macam emosi; emosi jelek, negative, dan emosi bagus, positive. Emosi karena sesuatu yang menyenangkan adalah emosi yang baik, yang positive, tidak mengganggu kesehatan badan, bahkan berpengaruh baik. Tetapi emosi buruk, emosi negative, bisa sangat memperburuk kesehatan dan berpengaruh jelek terhadap keadaan umum seseorang.
Berpikir tentang sesuatu yang menyenangkan, yang telah terjadi kemarin atau yang dinantikan akan terjadi hari esok, menimbulkan emosi baik.
Tetapi kalau yang dipikirkan adalah sesuatu yang buruk atau yang tidak menyenangkan yang terjadi hari kemarin, atau sesuatu yang merisaukan yang dikira akan terjadi esok, akibatnya juga akan buruk, dan kemungkinan besar menggangu kesehatan.
Apa yang diajarkan oleh Jesus tentang kekuatiran hari ini dan hari esok? Kita lihat Matius 6:25-34. “Karena itu Aku berkata kepadamu, janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?
Pandanglah burung-burung di udara, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya yang dapat menambahkan satu menit saja pada jalan hidupmu? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu akan memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah lebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Jangan salah mengerti bahwa kita tidak boleh memikirkan atau mengingat kembali apa yang terjadi kemarin. Jangan pula salah mengerti kita tidak boleh memikirkan atau merencanakan hari esok. Yang penting ialah kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Setiap pikiran, setiap perasaan, setiap perbuatan dan setiap kegiatan badaniah diatur oleh sejumlah besar sel-sel saraf, yaitu otak.
Dr. John A Schindler M.D., mantan kepala klinik Monroe di Wisconsin sejak 1954 sudah mengatakan bahwa emosi bisa menimbulkan banyak macam sakit badani. Keadaan ini kadang disebut Emotionally Induced Ilness (EII). Menurur Dr. Monroe, minimal 50% orang sakit disebabkan oleh EII. Bahkan menurut data yang ada padanya, 74% dari 500 pasien sakit maag disebabkan EII.
Salah satu definisi singkat dan sederhana tentang emosi ialah: emosi adalah satu keadaan dalam pikiran seseorang yang berakibat terjadinya perubahan-perubahan dalam badan.
Ada dua kelompok besar emosi: Pertama ialah emosi yang membawa perangsangan berlebihan melalui sistim syaraf, yang menimbulkan perasaan tidak nyaman, diantaranya marah, kuatir, takut, kecewa, duka, tidak puas, dan lain-lain.
Kelompok besar kedua ialah emosi yang memberikan perangsangan oprtimal, yaitu tidak berlebihan dan tidak terlalu kecil, yang bisa kita namakan emosi yang menyenangkan, yang nyaman. Contoh-contohnya ialah harapan indah, suka, kasih, dan lain-lain.
Tulisan ini untuk direnungkan. Bukan membahas soal sakit penyakit, tetapi bagaimana menghadapi Hari Kemarin, Hari Ini, dan Hari Esok, dan tentang bagaimana gangguan kesehatan merupakan salah satu alasan mengapa kita jangan terlalu risau dengan apa yang telah terjadi Hari Kemarin, dan kuatir apa yang akan terjadi Hari Esok, Ingat apa yang dikatakan oleh Jesus: Kesusahan sehari cukup untuk sehari.
Matthew 6:34:
Therefore I tell you, do not worry about your life, what you will eat or drink; or about your body, what you will wear. Is not life more than food, and the body more than clothes?
Ini saya quote sesuatu uraian yang bagus tentang “Worry”
Worry does not empty tomorrow of its sorrow, it empties today of its strength.
If a problem is fixable, if a situation is such that you can do something about it, then there is no need to worry. If it's not fixable, then there is no help in worrying. There is no benefit in worrying whatsoever.
There is only one way to happiness and that is to cease worrying about things which are beyond the power of our will.
The only thing you will ever accomplish by worrying is to elevate your stress levels.
Worry a little bit every day and in a lifetime you will lose a couple of years. If something is wrong, fix it if you can. But train yourself not to worry. Worry never fixes anything.
The more you pray, the less you'll panic. The more you worship, the less you worry. You'll feel more patient and less pressured.
If you can't sleep, then get up and do something instead of lying there worrying. It's the worry that gets you, not the lack of sleep.
Happy is the man who has broken the chains which hurt the mind, and has given up worrying once and for all.
There is a great difference between worry and concern. A worried person sees a problem, and a concerned person solves a problem.
Whatever is going to happen will happen, whether we worry or not.