Rintangan Di Jalan
Pada zaman dahulu kala, seorang Raja meletakkan sebuah batu besar di jalan. Setelah meletakkan batu itu sang Raja kemudian menyembunyikan diri dan memperhatikan apakah ada yang mau menyingkirkan batu besar itu. Beberapa pedagang dan abdi dalem yang kaya-raya melewati jalan itu dan hanya berjalan mengelilinginya. Banyak yang dengan keras menyalahkan sang Raja karena tidak mengawasi dan memerintahkan orang-orangnya membersihkan jalan. Tidak ada satu pun yang lewat melakukan tindakan untuk menyingkirkan batu itu.
Kemudian datanglah seorang petani yang membawa banyak sayuran. Setelah mendekati batu besar tersebut, petani itu meletakkan bebannya dan mencoba memindahkan batu ke sisi jalan. Setelah banyak mendorong dan mengerahkan tenaganya, akhirnya dia berhasil memindahkan batu itu. Setelah petani kembali untuk mengambil beban sayurannya, dia melihat ada sebuah dompet tergeletak tepat di bawah tempat batu itu berada. Dompet itu berisi banyak koin emas dan sebuah catatan dari Raja yang bertuliskan bahwa hadiah ini untuk orang yang memindahkan batu itu dari jalan. Perbuatan petani itu memberikan kita banyak pelajaran dari sesuatu yang tidak pernah kita mengerti!
Setiap rintangan menghadirkan peluang untuk memperbaiki kondisi saat ini. Kita sering gagal melihat melampaui rintangan. Masalah memang ada di dalam kehidupan setiap orang, tetapi cara kita memandang masalahnya adalah yang terpenting. Memilih untuk mengacaukan hidup kita atau memilih untuk menangani masalah. Kita perlu melampaui masalah untuk mendapatkan solusinya.
Cobaan membuat kita lebih kuat. Hidup ini penuh dengan tantangan, tetapi Tuhan akan membantu kita menghadapi tantangan ini dan membuat kita berani.
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” (Yakobus 1:12)
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.“ (Roma 5: 3-5)
- Iwan S. - (Artikel diambil dari berbagai sumber dan diterjemahkan oleh Team E-Bulletin)