Perspektif Seorang Putri

Dahulu kala di sebuah kota kecil di Italia, seorang pedagang yang malang memiliki hutang yang banyak kepada seorang rentenir. Sang rentenir yang sudah tua dan berhati jahat, mengusulkan kepadanya suatu hal yang mengerikan dan hampir tidak masuk akal. Sang rentenir mengatakan akan melupakan semua hutang sang pedagang, asalkan dia dapat menikahi putri pedagang itu. Baik pedagang maupun sang anak perempuannya yang cantik sangatlah ketakutan dengan tawaran itu. Rentenir yang licik itu menyarankan melakukan sebuah undian, dan katanya biarlah takdir yang akan menentukan.

Kata si rentenir: “Aku akan meletakkan kerikil hitam dan kerikil putih ke dalam karung. Sang putri kemudian harus mengambil salah satu kerikil dari karung itu, dengan tanpa melihat. Jika terambil kerikil hitam, dia akan menjadi milik saya dan hutang ayahnya akan dianggap lunas. Jika kerikil putih yang terambil, maka beruntunglah dia dan tidak perlu menikah denganku, dan hutang ayahnya dianggap lunas juga. Tetapi jika dia menolak untuk mengambil kerikil, ayahnya akan dijebloskan ke penjara.”

Bersama banyak orang, mereka semua memang sedang berada di jalan setapak yang berkerikil. Selagi berbicara, sang rentenir membungkuk untuk mengambil dua kerikil. Namun sang putri sempat melihat bahwa si rentenir telah mengambil dua buah kerikil namun keduanya berwarna hitam, kemudian memasukkannya ke dalam karung. Sang putri kemudian diminta untuk mengambil satu kerikil dari dalam karung itu.

Sekarang, bayangkan anda adalah sang putri itu. Apa yang akan anda lakukan? Atau jika anda harus menegurnya, teguran apa yang akan anda lontarkan kepada si rentenir itu?


1. Sang Putri itu harus menolak untuk mengambil kerikil.

2. Sang Putri itu harus menunjukkan ke semua orang bahwa nyatanya ada dua kerikil hitam di karung, dan membuktikan bahwa si rentenir telah melakukan kecurangan dan penipuan.

3. Sang Putri itu harus mengambil kerikil hitam dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan ayahnya dari hutang dan hukuman penjara.

Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan cerita di atas. Pendapat apa yang akan anda berikan kepada sang putri?

Apa yang terjadi kemudian di dalam cerita ini adalah:

Putri itu memasukkan tangannya ke dalam karung dan mengambil sebuah kerikil tanpa meilihatnya. Kemudian sang putri sengaja menjatuhkan kerikir yang diambilnya dari dalam karung hingga terbuang ke jalan setapak yang berkerikil itu. Tentu saja krikil tadi segera menjadi hilang dan bercampur di antara semua kerikil lainnya.

"Oh, betapa cerobohnya aku," katanya. "Tapi tidak apa-apa, jika kamu melihat ke dalam karung, masih ada satu kerikil yang tersisa, dan anda akan tahu kerikil apa yang tadi saya pilih. "

Karena kerikil yang tersisa berwarna hitam, harus diasumsikan bahwa dia telah mengambil yang putih. Dan karena rentenir tidak berani mengakui kecurangannya, sang putri telah mengubah situasi yang tampaknya mustahil menjadi sebaliknya.


MORAL OF THE STORY:

Meskipun rumit dan sulit, semua masalah masih dapat terselesaikan dengan baik; terkadang kita hanya perlu memikirkannya dengan perspektif yang tepat, seperti Sang Putri dalam cerita di atas.

 
Previous
Previous

Trust Jesus In Difficult Times

Next
Next

Solidaritas Meretas Batas