Arti “Anak Allah” Seperti Tertulis Dalam Injil
You hear and read, and you may write this many times, but what does the biblical title “Son of God” mean as it was said of Jesus in the Gospels?
a. of similar substance with the Father
b. I am He
c. the glory of God is upon me
d. He is the literal Son of God
e. God is my father figure
Answer: D
As Jesus declared, “I and the Father are one” (John 10:30) and “Have I been with you so long, and yet you do not know me, Philip? He who has seen me has seen the Father; how can you say, ‘Show us the Father’ ?” (John 14:9). Even though, out of humility, Our Lord spoke of Himself as the “Son of Man”, His followers (see Simon Peter, Matthew 16:16) and even enemies (sarcastically, in the case of Caiaphas Mark 14:61) referred to Him as the “Son of God” (see also Psalm 2:7). “That the Father, not the Son, had revealed Christ’s identity as the Son of God shows how profound was the significance of Peter’s words even if Peter himself had not yet fully sounded their depth. By this revelation the Father had singled out Peter as the natural foundation for His Son’s society and Our Lord, as ever, follows His Father’s lead.
Faith in divinity of Chris must henceforth be a criterion of the true society of Christ” (A Catholic Commentary on Holy Scripture, Dom Bernard Orchard, ed., Thomas Nelson and Sons, London, 1952, p.858, 881).
Source/Sumber: Inquizition - by Patrick Madrid
================================
Anda telah mendengar dan membaca, dan Anda mungkin telah menulis ini berkali-kali, tetapi apa arti “Anak Allah” seperti yang dikatakan tentang Yesus dalam Injil?
A. substansi yang serupa dengan Bapa
B. saya adalah Dia
C. kemuliaan Tuhan ada padaku
D. Dia adalah Anak Allah secara harfiah
e. Tuhan adalah sosok ayahku
Jawaban: D
Seperti yang Yesus nyatakan, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30) dan “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: ‘Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami’ ?” (Yohanes 14:9).
Karena kerendahan hatiNya, Tuhan Yesus berbicara tentang diri-Nya sendiri sebagai “Anak Manusia”, tetapi para pengikut-Nya (lihat Simon Petrus, Matius 16:16) dan bahkan kelompok yang ‘memusuhi’ Nya (secara sinis, dalam kasus Kayafas Markus 14:61) mengacu pada Dia sebagai “Anak Allah” (lihat juga Mazmur 2:7). “Bahwa Bapa, bukan Putra, yang telah mengungkapkan identitas Kristus sebagai Putra Allah menunjukkan betapa dalamnya makna kata-kata Petrus bahkan saat Petrus sendiri belum sepenuhnya menyadari kedalaman makna tersebut. Melalui pewahyuan ini Allah Bapa telah memilih Petrus sebagai pondasi umat Putra-Nya, Tuhan Yesus, yang mengikuti kepemimpinan Allah Bapa-Nya.
Keyakinan akan keilahian Kristus harus menjadi kriteria umat Kristus sejati” (A Catholic commentary on Holy Scripture, Dom Bernard Orchard, ed., Thomas Nelson and Sons, London, 1952, p. 858, 881).
Source/Sumber: Inquizition - by Patrick Madrid