Penyelamatan Yang Salah
Seorang pemuda berjalan tergesa-gesa setelah mendapat telpon dari istrinya yang bawel dan suka marah-marah. Suara teriakan sang istri yang menyuruhnya segera pulang dari kantor karena hari sudah malam terdengar memekakkan telinga, padahal sebentar lagi pekerjaan kantor itu akan selesai. Dengan rasa takut istrinya akan bertambah marah pemuda itu segera angkat kaki pulang dengan setengah berlari menuju parkiran mobil yang terletak di gedung seberang kantornya. Tiba-tiba ada suara berseru sebelum pemuda itu menyeberang jalan, “Berhenti! Jangan kau lanjutkan…!'“.
Mendengar seruan itu sontak si pemuda kaget dan menghentikan langkahnya. Sedetik kemudian meluncur sebuah mobil dengan sangat kencang lewat persis di depan jalan yang ingin dia lewati. Pemuda tadi kaget dan juga bersyukur ada orang yang mengingatkan dia untuk berhenti. Pemuda itu celingukan kanan-kiri mencari tahu siapa yang berseru tadi, tetapi tidak ada siapapun di sana. Kosong….
Pemuda itu kemudian menyeberang dan melanjutkan jalan menuju mobil. Masih dengan pertanyaan besar dan rasa heran sang pemuda menghidupkan mesin mobilnya menuju rumah. Dalam perjalanan pulang, sebelum mobil pemuda ini melewati sebuah jembatan kecil, seruan yang sama kembali terdengar, “Berhenti! Jangan kau lanjutkan….!”
Dalam keadaan kaget tetapi percaya dengan pengalaman akan kejadian pertama tadi, sang pemuda dengan cepat menginjak rem dan membanting stirnya ke pinggiran jalan. Sedetik kemudian sebuah pohon besar tiba-tiba tumbang menimpa jembatan dan membuat setengah badan jembatan itu rusak parah. Kembali pria muda itu bersyukur karena telah diselamatkan oleh suara itu.
Akhirnya dengan berani dan rasa penasaran pemuda itu keluar dari mobil dan berteriak lantang, “Siapakah kamu?” sambil melihat sekeliling dan juga memeriksa di dalam mobil. “Anda telah dua kali menyelamatkan saya…” sambungnya lagi dengan suara pelan.
Tak lama kemudian sebuah suara lembut berseru, “Aku adalah malaikat pelindung yang menjagamu…” kata suara itu.
Paras wajah pemuda itu seketika berubah “Oh yah..?! Di mana kamu waktu aku memutuskan untuk menikahi istriku?!” Kata pemuda tadi dengan marah.