“Something Happens When You Surrender to Jesus” (part 4, final)
Diketik tanggal April 26, 2015
“Something Happens When You Surrender to Jesus”
Sejenak saya merasakan tenang dan damai setelah mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku itu, terutama setelah saya juga mengerti bahwa Yesus sungguh juga mengetahui apa yang menjadi keinginan dan harapan saya di balik semua pertanyaan yang saya ajukan. Yesus juga membuatku mengerti bahwa Dia memelihara dan menjaga semua umatNya. Setiap ciptaan Bapa yang dipercayakan kepadaNya. Dia selalu memperhatikan umatNya, dan tidak pernah mengabaikan atau meninggalkan mereka.
Tiba-tiba dalam ruangan tidur, saya melihat banyak orang. Posisi saya adalah duduk di tempat tidur (sementara badan saya tetap berbaring), dan di depan saya, di lantai, banyak orang duduk. Mereka adalah beberapa orang terdekat, yakni keluarga dan beberapa anggota keluarga besar saya. Di antara mereka ada orang-orang asing yang tidak saya kenal...
Sebuah suara terdengar di telinga kiri saya.. katanya : “Jika engkau menjalankan, dan menerima penugasanmu, beginilah yang akan terjadi.." Dan tiba-tiba saya melihat yakni di depan saya, orang yang paling saya sayangi ( my loved one, tidak saya sebutkan namanya di sini ) terlihat sakit dan tidak sadarkan diri, lunglai dan matanya terpejam. Dan di sebelah kiri dan kanannya adalah orang-orang asing yang ...sangat menakutkan dengan wajah yang jahat dan mata yang melotot ... bergerak-gerak bagai memegang sandera dan pandangan mereka tertuju langsung kepadaku seolah menantang dengan berani. Mereka memekik, riuh rendah, menantang, suara mereka bergemuruh,..berontak..marah..dan seolah siap perang. Suara itu seperti yang saya dengar waktu saya melihat neraka. Di tengah tangisan dan raungan jiwa-jiwa yang menderita, saya mendengar suara seperti itu di antaranya.
Sesaat saya merasa takut dan gentar,..tapi saya bergerak mendekati. Ada keraguan tetapi saya tetap ingin maju, merangkul my loved one. Mata orang asing itu melotot makin kasar, suaranya menggerutu dan napasnya berat sengaja dikeluarkan dengan kasar..sengaja menampakkan kemarahannya. Orang asing ini berwajah buruk, kotor, bundar, hitam, mata besar, dan telanjang. Badannya cebol pendek, jemari tangan, kaki, serta kukunya panjang.
Saya diserang oleh kekuatan yang terasa menggerakkan bulu belakang leherku. Dan setiap serangan itu datang, kaki saya seperti mengejang, otot betis tertarik kencang, dan kedua jempol kaki terangkat ke atas. Ada sekitar 5 atau 6 kali semua itu terjadi. Dan bahu saya terasa diterpa angin dingin,.. menusuk tulang punggungku. Semua ini saya rasakan di antara sadar dan tidak. Jadi secara fisik saya sungguh merasakan semuanya, saat jiwa saya sebetulnya sedang berjuang meraih kembali my loved one dari cengkraman kekuatan jahat.
Sementara saya berjuang mendekati my loved one, banyak makhluk jahat yang lainnya berkeliaran berkeliling ruangan sambil meneriakkan teriakan-teriakan menguatkan si jahat yang 'menguasai' my loved one. Mereka terbang, mereka berlompatan, mereka tertawa mendukung 'temannya' yang sedang 'memegang' my loved one itu, mereka tidak mau kalah. Tetapi di antara raungan-raungan dan teriakan-teriakan jahat itu, saya juga mendengar sesuatu yang tiap kali saya mendengarnya...menimbulkan kekuatan dan ketenangan yang luar biasa dalam hati saya. Itulah doa Bapa Kami dan Salam Maria, yang didoakan oleh banyak orang di ruangan itu, termasuk oleh orang-orang yang terdekat dengan saya, yakni saudara-saudara, orang tua saya, dan my spouse. Setiap kali saya terfokus mendengar doa-doa itu, saya bisa melangkah selangkah lebih mendekati my loved one, dan saya selalu merasa mendapat kekuatan dan lebih berani melangkah.. dan semua itu sungguh menenangkan saya dan memberi kepercayaan diri. Secara bersamaan saat saya merasakan kekuatan itu, ketakutan juga berkurang dan menghilang,.. dan suara-suara setan-setan itu mulai pergi satu per satu. Suara yang ribut dan tidak beraturan itu mulai menghilang,.. hingga tinggal dia yang bermata melotot itu,.. dan tatapannya tidak segarang sebelumnya. Kekuatannya tinggal sedikit.. untuk selanjutnya dia pun tertunduk dan tidak lagi tampak berbahaya. Tinggal saya merentangkan tangan meraih my loved one.
Ada keanehan yang terjadi. Dua keanehan. Saya mendengar ada suara berkata: Inilah yang akan terjadi saat engkau melaksanakan tugasmu. Secara bersamaan aku merasakan suatu pengertian: “keluargamu, dan orang-orang yang paling kamu sayangi, akan diserang dulu. Relakah kamu akan semuanya itu terjadi ?". Relakah kamu melepaskan semuanya itu untuk Aku ?. Aku tidak bisa menjawab, seolah ada sesuatu (gumpalan) yang tertahan di tenggorokanku.
Keanehan yang kedua; Saat saya melakukan itu, yakni hendak meraih my loved one dengan kedua tanganku, tiba-tiba posisi my loved one diambil alih oleh orang lain... yakni orang yang tadinya bermata melotot, kumal, kotor, pendek, dan jelek itu. I don't know where my loved one is, but..... Saya mendengar suara: Maukah kamu merangkul juga semua yang jahat itu? Mereka akan bertekuk lutut di bawah kekuasaanKu, kalah atau bertobat, tetapi mereka tidak akan, sebelum kamu berbuat sesuatu. Sebelum kamu menunjukkan betapa besar kuasa dan kasihKu (kepada mereka).
Oh Tuhan, apalah saya ini... Saya mau ya Tuhan, kuatkanlah saya. Suara yang sama terdengar olehku lagi: Beginilah yang akan terjadi. Keluargamu, dan orang-orang terdekatmu, akan diserang terlebih dulu. Mereka akan diserang, sembari mata mereka (musuh-musuh yang jahat) tertuju kepadamu, melihat dan menunggu apa reaksimu, apa yang akan kamu lakukan. Mereka ingin melihat seberapa jauh engkau bertahan dan berjuang, seberapa tangguh engkau. Mereka ingin kamu mundur dan jatuh. Tetapi Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.
Tetapi beginilah kamu akan melakukan tugasmu. Tetaplah percaya kepadaKu, dan bersandarlah kepadaKu. Jangan takut. Aku akan mengirimkan orang-orang yang akan mendampingimu, dan berdoa bersamamu, untukmu. Mereka akan menguatkan engkau, dan engkau tidak sendiri. Nyalakanlah dua lilin di depanmu, di samping kanan orang yang kamu doakan, saat engkau melakukan tugasmu, dan pakaikanlah selimut hangat melindungi bahumu, agar mereka (yang jahat itu) tidak bisa memasukimu.
Aku bersyukur atas penyertaan Tuhan. Jiwaku bersorak. Kedua tanganku terangkat dan aku berteriak : Aku siap !.
Aku terbangun..
Dengan napas yang terengah-engah, saya duduk dan bangkit dari tempat tidur, menyalakan lampu kamar untuk melihat jam di dinding. Jam 2:05 pagi. Berarti saya baru sekitar 2 jam tertidur. Dini hari itu adalah hari Senin, tanggal 20 April 2015.
Rangkuman Penutup
Ada rasa syukur dan kelegaan yang mendalam ketika menyadari bahwa saya sudah menuliskan semuanya.
Tuhan telah berkenan menjawab pertanyaan dan ujud doa saya lewat sebuah pengalaman penampakan rohani yang begitu mendalam dan sangat menakjubkan. Pertanyaanku yaitu apakah sungguh Tuhan mau aku membaktikan hidup untuk kunjungan mendoakan orang-orang sakit. Dan untuk pertanyaan yang sangat penting ini, saya sungguh sudah berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ternyata kepasrahan diri ini berkenan bagi Tuhan.
Something happens when we wholeheartedly surrender to Jesus.
Semoga kita selalu percaya dan rela berserah diri kepada Yesus.
All for the glory of God.
Amen.