Ora Et Labora
Ora Et Labora artinya berdoa dan bekerja
Dua hal penting yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Tanpa bekerja kita tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup kita. Semakin banyak pekerjaan, kebutuhan, tekanan dan tanggungjawab yang menyelimuti kehidupan hari-hari kita hingga menghabiskan seluruh waktu yang ada. Apakah masih ada waktu tersisa untuk berdoa jika kita selalu hanyut dalam kesibukan itu? Yang muda terlalu sibuk belajar di sekolah dan di rumah, yang bekerja kantoran juga tenggelam dalam pekerjaan di kantor maupun di rumah. Belum lagi sisipan hiburan yang sering kita lakukan dengan browsing, bermain game atau aktif chat di social media. Masihkah tersisa peluang waktu untuk berdoa?
Apakah Anda semua merasakan sesuatu yang berbeda saat epidemi virus Corona ini? Dimana kita diminta tinggal di rumah saja, berjaga, belajar dan bekerja sambil berkumpul bersama keluarga. Keadaan ini memberikan hikmah yang besar kepada kita. Hikmah yang menyadarkan dan memberikan peluang untuk merenung. Hikmah yang datang dari banyaknya waktu yang kita miliki saat ini. Tidak perlu bermacet-macet menghabiskan waktu pulang pergi di jalan. Berkurangnya stres dan kelelahan dapat membantu kesehatan dengan meningkatnya kekebalan pada tubuh kita.
Dengan keadaan ini juga akhirnya kita menjadi lebih memperhatikan dan melayani anggota keluarga. Yang terpenting dan merupakan anugerah dan hikmah terbesar dari keadaan ini adalah tersedianya banyak waktu yang dapat kita isi dengan berdoa. Menyadarkan kita sebagai anak Allah yang perlu melayani dan berdoa kepada Allah Bapa yang sungguh mencintai kita. Marilah kita mendoakan diri sendiri dan semua orang tercinta agar terhindar atau sembuh dari virus Corona. Mendoakan dokter dan tenaga medis yang merawat dan melayani si penderita. Berdoa untuk kebijaksanaan dan kelangsungan jalannya pemerintahan negara dan gereja. Juga berdoa agar segera ditemukan vaksin dan obat Covid 19 ini sehingga saat New Normal, kita dapat berkumpul bersama lagi tanpa takut dan curiga.
Apa sih yang masih diharapkan pada akhir perjalanan jika nantinya semuanya akan kita tinggalkan? Janganlah ada kekhawatiran asal kita percaya, tetap setia dan beriman bahwa pasti ada keselamatan.
Renungkan ayat kitab suci Matius 6:33-34 berikut ini:
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
-LL/ June 2020-