Tahukah Anda?
Itu menandakan bagaimana Kristus, khususnya dalam Ekaristi Kudus, adalah perwujudan “roti” dari surga
In Hebrew, the word ‘Betlehem’ means:
a. City of David
b. Home of Shepherds
c. Star of Wonder
d. House of Bread
e. Prince of Peace
Dalam bahasa Ibrani, kata Betlehem berarti:
A. Kota Daud
B. Rumah para Gembala
C. Bintang Keajaiban
D. Rumah Roti
E. Raja Damai
Answer:
D. The significance of the name of the little town where Jesus was born cannot be underestimated. The house of bread’ motif is one of the fulfilments of prophecy concerning the coming Mesiah: “But you, O Betlehem Ephrathah, who are little to be among the clans of Judah, from you shall come forth for me one who is to be ruler in Israel, whose origin is form of old, from ancient days” (Micah 5:1). It also signifies how Christ, particularly in the Holy Eucharist, is the fulfillment of the miraculous bread from heaven, the manna in the desert (Exodus 16) with which God fed the Israelites for a time as the wandered. Jesus said, “For the bread of God is that which comes down from heaven and gives life to the world” and “I am the bread of life; he who comes to me shall not hunger, and he who believes in meshall never thirst” (John 6:33, 35).
Jawaban:
D. Nama kota kecil tempat Yesus dilahirkan, sama sekali bukanlah hal yang ‘kecil’. Konsep rumah roti & adalah salah satu penggenapan nubuat tentang Mesias yang akan datang: “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak dahulu kala” (Mikha 5:1). Itu menandakan bagaimana Kristus, khususnya dalam Ekaristi Kudus, adalah perwujudan “roti” dari surga, juga dengan manna di padang pasir (Keluaran 16) dimana Tuhan memberi makan orang Israel saat mereka mengembara. Yesus berkata, “Karena roti yang dari Allah adalah roti yang turun dari surga dan memberi hidup kepada dunia” dan “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yohanes 6:33, 35).
Source / Sumber: Inquizition by Patrick Madrid.