WKICU, Warga Katolik Indonesia di California Utara

View Original

Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembaptis

"Akulah suara yang berseru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! Aku membaptis kamu dengan air. Tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal. Dia yang datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasutNya pun aku tak pantas".


Setiap tahun pada tanggal 24 Juni gereja Katolik merayakan Hari Kelahiran Yohanes Pembaptis. Sungguh menakjubkan bahwa selama berabad-abad, gereja Katolik selalu merayakan hari ulang tahun Santo Yohanes Pembaptis. Apa sebetulnya yang begitu penting tentang Yohanes Pembaptis sehingga gereja Katolik menghormati peristiwa kelahirannya? Kita menghormati kelahiran Yesus pada hari Natal dan kita menghormati kelahiran Maria pada Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria, tetapi mengapa Yohanes Pembaptis?
Kita ingat, Yesus pernah berkata: "Aku berkata kepadamu, di antara mereka yang lahir dari perempuan tidak ada yang lebih besar dari Yohanes" (Luk 7:28). Yesus menghormati Yohanes di atas semua orang lain dan oleh karena itu sudah sepatutnya kita menghormati dia juga.

Dalam kisah Injil Lukas, Maria, yang mengandung Yesus, pergi mengunjungi saudaranya Elisabet, yang sedang mengandung Yohanes selama enam bulan. Saat Maria menyapa, Elisabet "dipenuhi dengan Roh Kudus" (Luk 1:41) dan putranya yang belum lahir "melompat kegirangan" di dalam rahimnya. Baik Elizabeth dan anaknya sedang menanggapi kenyataan yang luar biasa dari kehadiran Tuhan dalam daging.

Peristiwa ini merupakan penggenapan nubuat yang sebelumnya diucapkan oleh malaikat Gabriel kepada Zakharia (ayah Yohanes) bahwa anak itu akan "dipenuhi dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya" (Luk 1:15). Oleh karena itu, dianutlah kepercayaan yang sudah umum sejak zaman dahulu, bahwa sejak saat itu Yohanes telah disucikan - yaitu, dia dibersihkan dari dosa asal, seolah-olah dia "dibaptis" di dalam rahim ibunya.

Perlu kita perhatikan bahwa ini berarti Yohanes dibebaskan dari dosa asal di dalam rahim, dan kemudian dilahirkan tanpa dosa, tetapi bukan berarti ia dikandung tanpa dosa. Dikandung Tanpa Noda adalah hak teristimewa bagi Bunda Maria di antara orang-orang kudus; dia dilindungi dari dosa asal sejak saat pertama keberadaannya.

Perbedaan besar lainnya antara Bunda Maria dan Yohanes Pembaptis adalah bahwa Maria dilindungi dari semua dosa di sepanjang hidupnya, sedangkan Yohanes tidak.

Maka, pada tanggal kelahirannya, kita menghormati Yohanes Pembaptis, yang dipenuhi dengan Roh Kudus ketika di dalam rahim ibunya, dipilih oleh Allah untuk mewartakan Putra-Nya, menjalani kehidupan teladan kekudusan dan menjadi martir karena imannya.

Mengapa Ditetapkan Tanggal 24 Juni?
Tanggal 24 Juni dipilih sebagai tanggal hari raya karena Kitab Suci memberitahu kita bahwa Yohanes dikandung enam bulan sebelum Yesus (lihat Luk 1:36). Agaknya, kemudian, Yohanes lahir sekitar enam bulan sebelum Kristus, dan kelahiran Kristus dirayakan pada Malam Natal, 24 Desember.

Sebuah Model Kekudusan
Yohanes adalah pewarta Kristus, "suara seseorang yang berseru di padang gurun, 'Persiapkan jalan Tuhan'" (Mat 3:3). Tapi tidak hanya sesederhana itu.

Yohanes memberikan model kekudusan heroik. Dia secara terbuka mengutuk kemunafikan dan amoralitas, menyerukan pesan pertobatan kepada semua orang, dan membaptis mereka. Dia menantang keserakahan dan materialisme pada zamannya, mengikuti jalan kemiskinan dan kesederhanaan, dan tidak mementingkan diri sendiri. Hal inilah yang mengilhami tidak saja orang-orang pada jamannya, tetapi juga pelopor monastisisme Kristen kemudian.

Ke mana pun Yohanes pergi, dia dikelilingi oleh banyak orang dan pengikut, sehingga ada beberapa orang yang mengira dia adalah Mesias. Namun dia tidak memanfaatkan orang-orang ini. Sebaliknya, dia memberi tahu mereka dengan jelas bahwa dia tidak seperti yang mereka kira, dan bahwa mereka harus mengalami pertobatan hati sebagai persiapan untuk Mesias (lihat Yoh 1:19-27).

Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya, Yohanes mengutus murid-muridnya kepada Yesus dan kemudian dia sendiri menghilang ke latar belakang, dengan rendah hati menerima perannya yang semakin berkurang dengan kata-kata: “Ia [Kristus] harus bertambah; Aku harus mengecil” (Yoh 3:30). Dia melupakan dirinya sendiri dan hidup untuk Yesus.

Yohanes Pembaptis dipuji sebagai contoh yang layak tentang arti menjadi seorang pribadi pengikut Kristus. Pesan Yohanes kepada semua orang adalah bahwa kerajaan Sorga sudah dekat, jadi kita harus bersiap. Pada hari raya kelahirannya, Gereja memperbarui pesan pertobatan yang sangat penting ini.


Sources:

https://simplycatholic.com/st-john-the-baptists-birthday/
https://fatimachurchabq.org/news/the-nativity-of-saint-john-the-baptist-2018