WKICU, Warga Katolik Indonesia di California Utara

View Original

Februari 14 & 1 Korintus 13

Coklat, bunga, nice dining out
Surprise presents, cute doll
Family gets together, lots of smile and laughter
Kartu ucapan yg ditulis kata-2 indah
Looks handsome, looks pretty
Romantic music playing somewhere in the air...
Dan pertokoan pun tampak lebih sibuk dan berwarna lebih pink dari biasanya. 
Valentine’s Day is here...
and some say .. ‘wish you were here’

Begitu kira-2 yang sebagian terlintas di pikiranku setiap kali sudah menjelang St.Valentine’s Day tanggal 14 Februari. Mencoba mewakili bagaimana suasana hari Kasih Sayang, dengan berbagai macam kasih sayang yang orang rayakan.

Apakah Valentine’s Day dirayakan oleh semua orang? 
Itu pasti, bahwa setiap orang tentu punya someone dear in the heart, dan menjadi pula someone dear untuk orang lain, tetapi tampaknya tidak semua orang merayakannya. Tidak semua orang mau atau bisa merayakannya, betapapun sederhananya itu.

Terlepas dari dirayakan atau tidak, mungkin hari Kasih Sayang ini bisa menjadi moment yang baik untuk masing-masing kita merefleksikan diri. Merefleksi apakah saya sudah cukup berusaha untuk menunjukkan kasih sayang itu kepada orang-orang terdekat dengan saya; apakah itu kekasih, pasangan hidup, orang tua atau anak-anak, saudara-saudara atau teman-teman. Pokoknya semua yang punya relasi dengan saya.
Ataukah sebaliknya saya lebih suka menerima dan menunggu orang lain terlebih dahulu untuk menunjukkan itu kepadaku?. Intinya, kalau mereka bersikap manis kepadaku, maka aku akan membalas dengan bersikap manis pula. Kalau mereka menunjukkan sikap sayang dan care kepadaku, maka aku akan berbuat yang sama pula. It’s that simple.

But wait…, wait a minute…. 
tadi saya bilang ‘Pokoknya semua yang punya relasi dengan saya’. Is it really fair ?
Karena sepertinya ada ayat yang berkata ‘Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian’.

. . . . . . . .  hening…., as I am now thinking…

Kalau begitu, pertanyaannya, .. apakah in celebrating hari KS ini,...saya harus menunjukkan kasih sayang juga kepada orang yang tidak related dengan saya juga ?. Seperti....pegawai kantor pos, tukang parkir, kasir supermarket, pelayan toko, dan orang yang saya temui di jalan ?. How much more time and efforts do we have to spend sekiranya kepada semua orang kita harus baik-baikin ??.

No.
Yes, the answer is no.
Terhadap sesama yang tidak kita kenal,.. tentu saja kita tidak harus bersikap sebagaimana layaknya kita mengenal mereka. Nggak juga harus dikasih bunga atau coklat, tidak perlu dikasih kartu atau ditraktir makan, that’s not the point.

Tapi setidaknya ...

Ketika seseorang bersikap salah di matamu, atau berbuat suatu kesalahan...
Bisakah kita mencoba sabar dan tidak langsung marah ?

Saat seseorang menderita, sampai harus meminta-minta dan sangat butuh bantuan…
Bisakah kita menunjukkan sebuah kemurahan hati ?

Saat kita merasa dinomor duakan, atau merasa diperlakukan tidak adil. Atau bahkan saat orang lain lebih beruntung dan lebih segalanya…Bisakah kita tepiskan munculnya rasa cemburu ?

Ketika menjadi sukses atau berkecukupan secara materi maupun non materi,..
Bisakah kita tidak menjadi sombong atau memandang rendah orang lain ?.

Atau ketika ada kesempatan untuk meraih kenikmatan sepihak atau kesempatan menguntungkan diri sendiri dengan cara yang tidak baik,.. 
Sanggupkah kita menepis keinginan-keinginan seperti itu?. 

Katakanlah kita benar dan orang lain yang salah, seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, dua tahun yang lalu.
Bukankah sangat lebih baik bila kesalahan orang lain tidak kita simpan ?.

Mungkin itulah makna kasih sayang yang lebih mendalam dan tidak memilih-milih, seperti tawaran keselamatan dari Yesus Kristus yang juga universal dan tidak memilih-milih bagi siapa saja yang percaya.
Mungkin dengan begitu kita bisa memaknai hari Kasih Sayang dengan hati yang lebih tenang dan pikiran yang lebih terbuka, sehingga kasih sayang itu menjadi universal, ..tertuju kepada siapa saja yang kita temui dalam hidup sehari-hari.
Happy Valentine’s Day. Semoga hati kita senantiasa dipenuhi kasih sayang yang memancar bagi sesama. Amin.